Di Premier League,
jamak jika sebuah klub mempunyai maskot. Bentuknya kadang aneh, disesuaikan
dengan julukan klub. Fenomena ini kembali marak pada dekade ’90-an dengan
orientasi bisnis yang kental. Salah satunya adalah upaya pihak klub merangkul
semua tingkatan umur untuk menjadi penggemar mereka.
Maskot Manchester
United pada era ini dikenal dengan nama Fred The Red – perwujudan dari julukan
United, Red Devils. Maskot ini tampil di sela-sela pertandingan seperti waktu
istirahat. Fred The Red pun erat kaitannya dengan bisnis dan keuntungan.
Padahal, dulu, maskot hanyalah sosok yang dianggap membawa keberuntungan.
Berikut maskot-maskot yang pernah mengisi perjalanan panjang Setan Merah selama
lebih dari satu abad.
The Saint Bernard
(1902-1905/1906)
Percaya atau
tidak, nama Manchester United pada awalnya dihubungkan dengan seekor anjing
berjenis St. Bernard. Bisa jadi, tanpa “pertolongan” anjing milik kapten tim
Heathens, Harry Stafford, tak akan pernah ada klub bernama Manchester United.
Ujung-ujungnya warna kostum pun nama stadion dipengaruhi oleh kehadirannya.
Dalam pertandingan
yang dimainkan United setelah selamat dari krisis keuangan, anjing ini selalu
setia mendampingi tim. Keberadaan anjing ini di pinggir lapangan dianggap bisa
membawa berkah dan memberi kemenangan bagi Red Devils.
Billy the Goat
(1905/1906-1909)
Binatang memang
paling dominan menjadi maskot. Usai era anjing St. Bernard, MU memilih binatang
baru yang dijadikan maskot di semua pertandingan yang mereka mainkan. Dia
adalah seekor kambing bernama Billy. Kebetulan kambing ini juga dimiliki oleh
kapten MU saat itu, Charlie Roberts. Seperti halnya maskot sebelumnya, Billy
pun selalu hadir di pinggir lapangan saat MU bertanding. Entah kenapa,
kehadiran Billy bisa membangkitkan semangat tempur seluruh skuad MU.
(gambar ilustrasi)
Sayang, Billy
memiliki kebiasaan buruk. Dia doyan minuman keras. Kegembiraan saat meraih
Piala FA untuk pertama kalinya bagi MU tahun 1909 berakhir dengan tragis. Billy
yang menjadi bagian dari tim ikut berpesta malam itu. Dia terlalu banyak minum
champagne. Alhasil, riwayatnya sebagai maskot Setan Merah pun harus berakhir.
“Happy” Thorne,
the One-Legged Wonder (akhir ’30-an dan akhir ’40-an)
Makot kali ini
agak berbeda. Bukan binatang, tapi sosok manusia yang kondisi fisiknya tidak
lengkap. William “Hoppy” Thorne kehilangan salah satu kakinya saat membela
Inggris di Perang Dunia I. Dengan kondidi seperti itu Hoppy masih bisa diterima
bekerja di Old Trafford. Tugasnya, membersihkan stadion usai pertandingan atau
bertugas di papan skor saat tim cadangan bermain.
Kebiasaan aneh
sebelum MU bertanding yang membuatnya terkenal dan dianggap sebagai maskot kala
itu. Sepuluh menit sebelum kick-off, Hoppy melakukan ritual dengan meloncati
pagar pembatas, lalu melompat-lompat mengelilingi Old Trafford. Jika Hoppy
sedang menggunakan kaki palsu, aksi melompatnya akan diganti dengan berlari.
Fred the Red
(1994-sekarang)
Di awal era
Premier League, MU menghidupkan kembali maskot mereka. Julukan Red Devils yang
sudah melekat sejak 1950-an dijadikan patokan untuk melahirkan sosok maskot
baru. Lahirlah sosok setan lucu berwarna merah yang dinamai Fred the Red.
sumber: Soccer
edisi United, 2004
No comments:
Post a Comment